Wednesday, May 11, 2011

2011 lamborghini lineup review and features with wallpapers

2011 lamborghini lineup review and features with wallpapers
Lamborghini Murcielago 2011 List 2012 Gallery breaking news about concept cars, hybrid drive trains, and the new 2009 line up of the MurciĆ©lago nameplate, before the model is replaced in the early 2012 lamborghini  When one thinks about the raging bull car company, Lamborghini, they usually don't picture a four-door saloon.
Volkswagen News: http://wheelx.blogspot.com/search/label/Volkswagen%20cars


2012 lamborghini lineup


Sunday, May 8, 2011

Giliran Lorenzo Kritik Kinerja n"quot;Marshal"

pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo, ikut memberikan tanggapan atas perlakukan para marshal setelah terjadi kecelakaan yang melibatkan Valentino Rossi dan Casey Stoner, pada seri kedua MotoGP 2011 di Jerez, Spanyol, Minggu (3/4/11). Pebalap Spanyol ini mengaku kecewa dengan tindakan pilih kasih dari para petugas di pinggir lintasan tersebut.
Memang, saat terjadi kecelakaan pada lap kedelapan waktu motor Rossi ikut menyeret motor Stoner ke luar lintasan, para marshal langsung bergegas membantu mereka. Tetapi, mereka (marshal) lebih dulu membantu Rossi, yang tertindih motornya, setelah itu baru memperhatikan Stoner. Tak berapa lama, Rossi langsung ngacir dengan Ducati Desmosedici GP11 untuk melanjutkan lomba--akhirnya finis di urutan lima--, sedangkan Stoner terpaksa masuk garasi karena kondisi Honda RC212V miliknya tak memungkinkan untuk terus berkompetisi.
Tindakan marshal ini sempat mendapat reaksi negatif dari Stoner. Kini, giliran Lorenzo yang angkat bicara. Tetapi secara keseluruhan, kinerja para marshal di Jerez tersebut mendapat kritikan, termasuk oleh pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, yang merasa tidak mendapat bantuan saat kecelakaan di lap 12.
"Tentu saja Valentino Rossi tidak ingin mengalami kecelakaan. Tetapi itu bisa terjadi kepada siapapun, termasuk kepada saya. Casey tidak melakukan sesuatu yang buruk dalam kecelakaan tersebut, dan dia membalap dengan sangat baik sehingga tidak layak mendapatkan ini," ujar Lorenzo, yang meraih kemenangan di seri kedua tersebut.
"Ada orang yang memberitahu saya, bahwa para marshal menolong Rossi, tetapi tidak bagi Casey, dan jujur, ini saya tidak suka. Saya lebih senang jika pertolongan itu diberikan secara adil, tanpa memihak seperti ini. Tetapi memang, dalam keadaan seperti ini para marshal juga gugup dan kadang-kadang sulit bereaksi dengan sempurna."
Namun, kecelakaan yang menimpa Rossi dan Stoner (juga Simoncelli) justru memberikan keuntungan kepada Lorenzo. Mantan juara dunia dua kali kelas 250cc tersebut tak mendapat saingan, sehingga di depan 125.000 pendukungnya, dia berhasil menjadi pemenang di lintasan yang basah. Ini menjadi hasil paling tak terlupakan, karena untuk pertama kali dalam kariernya, Lorenzo memenangi balapan di trek basah--hasil tersebut juga membuat Lorenzo untuk kedua kalinya secara berturut-turut menjuarai GP Spanyol.
25 poin yang dihasilkan pada balapan 27 lap ini membuat Lorenzo memimpin klasemen sementara. Dua unggul sembilan poin atas kompatriotnya, Dani Pedrosa, yang finis di posisi dua pada balapan tersebut.

Friday, May 6, 2011

2012 acura bikes review and wallpaperes

2012 acura bikes review and wallpaperes
Acura Car News: http://wheelx.blogspot.com/search/label/Acura%20cars

Saturday, April 30, 2011

Bodoh jika Tak Memperhitungkan Rossi


AFP/KARIM JAAFAR
Pebalap Honda, Casey Stoner, melayani penggemarnya, usai dia menjuara GP Qatar, Minggu (20/3/11).

Casey Stoner menegaskan, Valentino Rossi harus tetap diperhitungkan sebagai rival berat dalam kompetisi balap motor MotoGP 2011. Menurutnya, sebuah kebodohan jika ada pebalap yang mengesampingkan "The Doctor", setelah melihat hasil pada seri perdana di Losail, akhir pekan lalu.
Stoner tampil sangat memukau pada seri pembuka di Sirkuit Losail tersebut. Dalam debutnya dengan tim Honda, pebalap Australia ini meraih pole position dan memenangi balapan di sirkuit yang memang menjadi langganan kesuksesannya sejak 2007—kecuali tahun lalu, di mana dia mengalami kecelakaan ketika sedang memimpin.
Sementara itu, Rossi mengalami kesulitan dalam penampilan perdananya bersama Ducati. Juara dunia sembilan kali ini terlihat masih sulit beradaptasi dengan Desmosedici GP11, dan dia harus puas finis di posisi tujuh—terpaut 16 detik dari Stoner.
Meskipun demikian, Stoner mengatakan bahwa Rossi tak boleh dilupakan. Pasalnya, Qatar hanyalah seri pembuka dari total 18 seri musim ini.
"Saya pikir, orang masih bisa menjadi juara dengan satu, atau mungkin dua hasil buruk. Bahkan, dengan dua kali tidak finis, masih ada sebuah kesempatan bagi Anda untuk kembali dengan meraih banyak hasil bagus. Jadi, setelah balapan pertama, Anda tidak bisa mengatakan bahwa seseorang sudah terlempar dari kemungkinan menjadi juara."
Juara dunia 2007 ini pun mengakui, potensi Rossi belum bisa keluar sepenuhnya akibat kondisinya yang belum fit. Karena itu, jika bahu kanannya yang dioperasi pada pertengahan November tahun lalu sudah pulih, maka kemampuan Rossi menjinakkan Ducati akan terlihat.
Memang, di Qatar terlihat jelas bahwa Rossi mengalami kesulitan dalam pengereman ataupun ketika mengubah arah. Pasalnya, bahu pebalap berusia 32 tahun tersebut belum terlalu kuat untuk melakukan hal itu. Stoner memahami kondisi juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut.
"Bagi saya, ada banyak pertanyaan yang harus dijawab dan kita tidak akan tahu sampai Valentino bahagia dengan kondisi bahunya. Dia tentu saja mengalami kesulitan dengan titik ini dan sampai dia merasa nyaman dengan bahunya, kita tidak akan tahu jika dia bisa mendorong motor dengan lebih baik atau tidak."
"Saya pikir, mereka mengalami lebih banyak kesulitan dibandingkan dengan apa yang diperkirakan, tetapi saya tidak yakin Valentino akan melaju dengan kecepatan seperti ini. Saya pikir ketika bahunya sudah baik, dia akan memperbaiki kecepatannya."
Ketika masih memperkuat Ducati, Stoner meraih 23 kemenangan, termasuk menjadi juara dunia pada musim 2007 yang merupakan debutnya. Musim lalu, dia memutuskan untuk pindah ke HRC, dan Rossi masuk ke Ducati dengan kontrak berdurasi dua tahun setelah hengkang dari Yamaha.

Stoner Bantah Pedrosa Jadi Ancaman


AFP/KARIM JAAFAR
Pebalap Honda, Dani Pedrosa (kanan), harus puas finis ketiga pada seri pembuka MotoGP 2011 di Qatar, Minggu (20/3/11) malam. Dia kalah dari rekan setimnya, Casey Stoner (tengah) yang jadi juara, serta pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo (kiri), yang menjadi runner-up. Casey Stoner membantah, kehadiran Dani Pedrosa yang merupakan rekan setimnya di Repsol Honda menjadi ancaman serius pada musim ini. Menurutnya, yang terpenting adalah mereka sama-sama berada dalam satu tim.
Memang Stoner pasti terusik oleh performa Pedrosa yang menjadi salah satu rivalnya, meskipun mereka satu tim. Pasalnya, dia belum pernah mengalami kenyataan seperti ini ketika masih menjadi pebalap nomor satu Ducati sejak 2007 hingga musim lalu.
Ya, saat membesut Desmosedici, Stoner tak mendapat saingan secara internal. Pebalap Australia ini begitu dominan sehingga tak bisa diimbangi oleh Loris Capirossi, Marco Melandri, dan Nicky Hayden, yang merupakan mantan rekan setimnya di skuad Italia tersebut.
Namun, sekarang Stoner justru mendapat saingan paling berat dari dalam tim sendiri. Pedrosa menjadi ancaman paling serius, setidaknya sudah terlihat pada seri pembuka MotoGP 2011 di Sirkuit Losail, Qatar, pada 20 Maret lalu.
Memang Stoner akhirnya menjadi jawara dalam balapan malam hari tersebut. Akan tetapi, juara dunia 2007 ini sempat mendapat perlawanan sengit dari Pedrosa, yang akhirnya harus puas finis di posisi tiga karena kehilangan tenaga akibat gangguan pada lengan kirinya (cedera akibat jatuh saat latihan bebas di GP Jepang, bulan Oktober lalu).
Stoner, yang menjadi pebalap pertama pada era mesin 800cc yang menjuarai GP Qatar dengan dua motor berbeda, mengatakan, "Pada awalnya, saya dan Loris bertarung ketat dan pada beberapa balapan Loris sangat kompetitif, tetapi hal yang terpenting adalah hanya melihat ke sisimu sendiri di garasi."
"Jika anda selalu melihat ke seberang dan heran dengan apa yang mereka lakukan, maka itu tidak masuk akal. Saya hanya tetap fokus pada diri sendiri dan mengkhawatirkan tentang diri sendiri juga. Kami berada dalam tim dengan motor yang memiliki merek sama," katanya menambahkan.

Simoncelli Bantah Terlalu Memaksa Ngebut

AFP/JORGE GUERRERO
Pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli (kiri), ketika memimpin jalannya lomba GP Spanyol, Minggu (3/4/11). Dia berada di depan Casey Stoner (Repsol Honda), Jorge Lorenzo (Yamaha) dan Valentino Rossi (Ducati). Sayang, Simoncelli jatuh dan gagal finis.
ebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, gagal mewujudkan impian untuk naik podium di arena MotoGP. Padahal, dia punya peluang yang besar untuk melakukannya di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (3/4/2011). Sayang, kecelakaan memaksanya untuk mengubur dalam-dalam kesempatan untuk naik podium.
Ketika saya jatuh, saya memang cepat, tetapi agak tenang. Saya tidak mendorongnya terlalu kencang karena saya hanya sedang mengontrol jarak dengan Lorenzo.
-- Marco Simoncelli
Ya, Simoncelli sudah berada dalam posisi terbaik dalam balapan di trek basah tersebut. Start dari posisi kelima, pebalap berambut jabrik asal Italia ini dengan cepat melejit ke depan dan hanya butuh empat lap untuk memimpin jalannya lomba.
Peluangnya untuk meraih kemenangan semakin besar ketika Valentino Rossi dan Casey Stoner terlibat kecelakaan, yang membuat dua pebalap tersebut jatuh ketika bersaing memperebutkan posisi kedua. Alhasil, Simoncelli hanya mendapat ancaman dari Jorge Lorenzo, yang tertinggal cukup jauh.
Tampaknya, Simoncelli akan menjadi pebalap dari tim satelit yang bisa memenangi sebuahgrand prix sejak Toni Elias melakukannya untuk Gresini di Sirkuit Estoril, Portugal, pada musim 2006. Sayang, pada lap ke-12, dia mengalami kecelakaan di tikungan pertama, yang membuatnya gagal melanjutkan balapan.
Ada dugaan, Simoncelli terlalu memaksakan diri untuk terus mendorong motornya. Namun, ia membantah hal tersebut, seperti yang ia katakan kepada situs resmi MotoGP.
"Ketika saya jatuh, saya memang cepat, tetapi agak tenang. Saya tidak mendorongnya terlalu kencang karena saya hanya sedang mengontrol jarak dengan Lorenzo," ujarnya.
"Namun, balapan ini sangat sulit karena persoalan ban. Setelah lap kelima, bannya mulai habis sehingga lap demi lap, saya mulai mengalami kesulitan."
"Saya tidak memaksakan sepeda motor, tetapi saya sedikit kehilangan bagian depan. Saya berusaha mengontrolnya, tetapi saya juga kehilangan keseimbangan roda belakang, yang membuatnya semakin buruk."
Simoncelli juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja para marshal, yang tidak membantunya seusai kecelakaan tersebut. Meski demikian, dia juga merasa puas dengan performanya di Jerez serta menaruh harapan untuk bisa memperlihatkan kecepatan yang sama pada seri berikutnya di Portugal, bulan depan.
"Saya sangat kecewa dengan hasil akhir balapan ini," ungkapnya. "Namun, saya senang karena bisa memperlihatkan bahwa tahun ini saya bisa bertarung dengan para pebalap top di kategori ini."
"Tahun lalu di Estoril, saya meraih hasil terbaik sepanjang tahun dan saya menyukai karakteristik treknya. Jadi, saya berharap juga bisa melakukan hal serupa di sini, di Jerez, tetapi dengan hasil akhir yang berbeda."

Soal Rossi-Stoner, FIM Adakan "Hearing"


AFP/JORGE GUERRERO
Pebalap Honda, Casey Stoner (kanan) dan pebalap Ducati, Valentino Rossi, berusaha mengangkat motor mereka usai terlibat tabrakan di GP Spanyol, Minggu (3/4/11). Stoner gagal lanjutkan lomba, tetapi Rossi, yang mendapat bantuan dari para marshal, berhasil menyelesaikannya dan finis di urutan 7.



Federasi Motorsport Internasional, FIM, mengumumkan, mereka akan mengadakan dengar pendapat untuk membahas tindakan para marshal selama Grand Prix Spanyol pada akhir pekan lalu. Isu ini merebak setelah para marshal dinilai pilih kasih dalam memberikan bantuan menyusul kecelakaan yang menimpa Valentino Rossi dan Casey Stoner.
Dalam insiden tersebut, para marshal lebih memerhatikan Rossi. Mereka segera mengangkat Ducati Desmosedici GP11 yang menindih "The Doctor"—setelah itu Rossi meneruskan balapan dan finis di posisi lima, baru kemudian membantu Stoner, yang gagal melanjutkan balapan.
Seusai balapan yang dimenangkan oleh pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, tersebut, Stoner memberikan komentar negatif tentang kinerja marshal. Tidak cuma dari mulut Stoner, pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, juga kecewa dengan ketidakpedulian marshal saat dia mengalami kecelakaan di lap ke-13, dan dengan terpaksa meninggalkan arena balapan—waktu jatuh, Simoncelli sedang memimpin jalannya lomba.
Mendengar sejumlah suara sumbang tentang kinerja marshal tersebut, direksi balapan akan mengadakan sebuah hearing dengan Jerez Clerk of the Course (Panitia Lomba Jerez) dan Chief Marshal untuk meninjau kembali dan mendengarkan penjelasan dari pihak yang berwenang. Dari pernyataan singkat, yang menjadi tekanan adalah bahwa dengar pendapat itu akan dilakukan pada 28 April mendatang menjelang putaran ketiga MotoGP 2011 di Sirkuit Losail, Portugal, dan tidak akan berpengaruh terhadap hasil balapan hari Minggu itu.